Seorang
atlet setiap hari harus memperhatikan kondisi fisiknya agar dapat tampil secara
prima dalam setiap pertandingan. Dalam proses latihan dengan tujuan untuk
meningkatkan prestasi dalam bidang olahraga, pengaturan makan yang optimal
harus mendapat perhatian dari setiap orang yang terlibat. Untuk mengatasinya,
atlet harus mengatur keseimbangan antara latihan, social life, dan
pemulihan. Dalam latihan apalagi pertandingan faktor pemulihan ini memegang
peranan yang sangat penting. Pemulihan lebih cepat apabila berlatih secara
kontinu dan akan lebih cepat lagi jika berlatih secara intermitten.
Selain kebutuhan nutrisi, atlet juga membutuhkan pengaturan hidrasi yang baik.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa salah satu kunci optimalisasi recovery
adalah dengan pengaturan hidrasi. Sebagai iliustrasi, kekurangan 2 %
kebutuhan hidrasi tubuh ditemukan dapat menghambat performa kerja. Hal ini
terjadi mengingat volume darah yang berkurang menuntut sistem kardiovaskular
dituntut untuk bekerja lebih keras untuk menyesuaikan dengan kebutuhan
oksigenasi akibat aktivitas fisik yang pada akhirnya mengurangi performa
fisiologis atlet. Selain itu, volume plasma yang rendah juga berdampak pada
lambatnya proses eliminasi produk metabolisme hasil aktivitas fisik.
Pemulihan (recovery) adalah mengembalikan kondisi tubuh sebelum pertandingan. Jadi pengertian itu sangat penting untuk menentukan tindakan–tindakan selanjutnya dari pelatih. Pengertian ini perlu untuk menentukan dalam turnamen serta latihan–latihan dalam pertandingan. Pengisian energi dalam otot tidak sama dengan pengisian bahan bakar pada mesin mobil. Oleh karena itu, sebelum bertanding latihan itu ditujukan untuk peningkatan cadangan system energy yang bersangkutam sehingga pada waktu turnamen cadangan energy sudah tinggi. Kurangnya konsumsi cairan yang menyebabkan dehidrasi berbahaya bagi kesehatan serta membuat beban kerja tubuh menjadi lebih berat. Pada saat berolahraga, dehidrasi menyebabkan penurunan kemampuan konsentrasi, kecepatan reaksi, meningkatkan suhu tubuh, dan menghambat laju produksi energi. Dehidrasi bersama dengan berkurangnya simpanan karbohidrat merupakan dua faktor utama penyebab penurunan performa tubuh pada saat berolahraga. Oleh karena itu, atlet/penggiat olahraga diharapkan mempunyai strategi minum yang baik agar hidrasi tubuh selalu terjaga. Dengan berbagai alasan seperi ‘terasa berat di perut’, ‘terasa kenyang,’ ataupun ‘takut sering ke kamar kecil’ banyak sekali atlet atapun individu yang tidak memandang penting konsumsi cairan yang cukup sebelum latihan/pertandingan olahraga.
Studi
dan hasil riset menunjukkan bawah atlet/individu yang memulai latihan/
pertandingan dengan level hidrasi tubuh yang baik akan mempunyai performa daya
tahan (endurance), kecepatan respons, atau reaksi dan juga performa
olahraga yang lebih prima. Hal ini membuat strategi hidrasi yang baik menjadi
bagian yang tidak terpisahkan bagi atlet profesional dunia tidak hanya untuk
menjaga performa olahraga namun juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh.
Cara yang paling mudah dan akurat untuk mengetahui status/level hidrasi tubuh
sebelum olahraga adalah dengan melihat warna dan volume urin pada saat buang
air kecil. Warna urin cerah dengan volume yang banyak menunjukan level hidrasi
yang baik, sedangkan warna urin yang gelap atau keruh dengan volume yang
sedikit menunjukan level hidrasi yang rendah di dalam tubuh.
Secara ideal
pada saat latihan atau juga dalam pertandingan atlet disarankan untuk minum air
secara rutin agar level hidrasi di dalam tubuh dapat terjaga. Penting bagi
atlet untuk dapat menjaga level hidrasi di dalam tubuh melalui pola konsumsi
cairan secara rutin baik pada saat sebelum dan sedang berolahraga dan setelah
berolahraga agar fungsifungsi tubuh dapat berjalan dengan baik terutama fungsi
termoregulasi (pangaturan panas). Dengan pola konsumsi rutin ini juga
diharapkan agar berkurangnya cairan dari dalam tubuh pada saat
latihan/pertandingan tidak melebihi 2 %, karena pada nilai lebih dari 2 %
performa tubuh sudah berkurang sebesar 10 %.
A.
Hidrasi
Hidrasi
diartikan sebagai keseimbangan cairan dalam tubuh dan merupakan syarat penting
untuk menjamin fungsi metabolisme sel tubuh. Sementara itu, dehidrasi berarti
kurangnya cairan di dalam tubuh karena jumlah yang keluar lebih besar dari
jumlah yang masuk. Jika tubuh kehilangan banyak cairan, tubuh akan
mengalami dehidrasi. Ada tiga jenis dehidrasi, yaitu: (1) hypotonic adalah
tubuh kehilangan larutan elektrolit (garam, kalium, klor, kalsium, dan
pospat, (2) hypertronic adalah tubuh kehilangan air, dan (3) isotonic
adalah tubuh kehilangan air dan larutan elektrolit, kondisi ini paling
sering terjadi. Bahaya dehidrasi adalah kemampuan kognitif menurun
karena sulit berkonsentrasi, risiko infeksi saluran kemih, dan
terbentuknya batu ginjal, minum yang cukup dan jangan menahan air kemih
adalah cara yang paling efektif untuk mencegah infeksi saluran kemih, serta
menurunkan stamina dan produktivitas kerja melalui gangguan sakit kepala, lesu,
kejang hingga pingsan. Kehilangan cairan lebih dari 15 % akan berakibat
fatal. Menurut Murray (2007: 238), penanganan dehidrasi umumnya yang terjadi
adalah dehidrasi ringan sampai menengah, sehingga dapat diatasi dengan minum
untuk mengganti cairan tubuh yang keluar. Kebutuhan air minum memang beragam.
Hal ini bergantung pada usia, jenis kelamin, dan aktivitas. Jumlah kebutuhan
tubuh akan air adalah 1 mililiter per kilo kalori kebutuhan energi tubuh.
Misalnya, pada remaja dan dewasa yang kebutuhan
energinya 1800–3000 kkal, kebutuhan cairan berkisar 1.8–3 liter sehari.
Umumnya 1/3-nya dipenuhi dari makanan, maka konsumsi air yang diminum langsung
sekitar 2 liter sehari. Jus buah merupakan salah satu cara untuk memenuhi
kebutuhan cairan tubuh. Selain dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan cairan, jus
buah juga banyak mengandung antioksidan yang sangat penting untuk kesehatan.
Kadar hidrasi
dapat ditandai lewat warna urin yang dikeluarkan. Inilah panduannya untuk
menandai seseorang terserang dehidrasi akut atau tidak. Untuk memastikan bahwa
tubuh manusia tidak kekurangan cairan, setiap orang dapat melihatnya dari
pengecekan warna urin yang dikeluarkan. Tingkatan warna urin menunjukkan
keadaan dan keseimbangan air dalam tubuh. Apabila urin berwarna jernih, ini
menunjukkan status hidrasi tubuh yang baik. Apabila urin menunjukkan warna orange
pekat, ini menunjukkan perlu tubuh mendapat lebih banyak asupan air segera
agar kehilangan cairan tubuh dapat segera diganti dan kondisi cairan tubuh
tetap seimbang. Dalam berolahraga, konsumsi cairan yang cukup serta
melengkapinya dengan mengkonsumsi nutrisi yang baik akan membantu tubuh untuk
dapat berlatih lebih lama, mencegah kelelahan dini, secara efisien membantu
meningkatkan skill serta akan membantu mempercepat proses recovery setelah
latihan/pertandingan. Di bawah ini adalah kadar warna urin yang menggambarkan
keadaan hidrasi seseorang.
Gambar
1. Indikator Kadar Hidrasi Seseorang
(Sumber: Journal
of Sports Science and Medicine, JSSM: 2002)
Beberapa cara dapat digunakan untuk
membantu menjaga ketersediaan cairan di dalam tubuh, antara lain: (1) konsumsi
cairan secara rutin dianjurkan untuk tidak mengunakan rasa haus sebagai indikator
untuk minun, (2) timbang berat badan pada saat sebelum dan sesudah latihan;
setiap berkurangnya 1 kg berat badan sama dengan kehilangan 1 liter cairan dari
dalam tubuh; konsumsi sekurangnya 1 liter air tiap berkurang 1 kg berat badan;
(3) gunakan warna urin sebagai indikator. Warna urin yang semakin keruh/gelap
serta volumenya yang sedikit menandakan kurangnya cairan di dalam tubuh. Warna
urin yang cerah/pucat dan volumenya banyak menandakan tingkat hidrasi yang baik
di dalam tubuh. Beberapa jenis obat, supplement atau juga vitamin dapat
memengaruhi warna urin sehingga dapat menyebabkan warna urin pada hydration
chart menjadi tidak akurat.
B. Kebutuhan
cairan dalam tubuh saat latihan dan recovery
Latihan
adalah suatu proses berlatih secara sistematis yang dilakukan secara berulang-ulang
dengan beban latihan yang kian bertambah (Timothy, 2004: 17). Hal senada juga
dikemukakan oleh Mosston (1992: 9) bahwa latihan merupakan pelaksanaan gerakan
secara berurutan dan berulang-ulang. Pada prinsipnya latihan memberikan
tekanan fisik secara teratur, sistematik, berkesinambungan
sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan kemampuan fisik di
dalam melakukan aktivitas (Fox, 1993: 69). Latihan fisik merupakan pemberian
atau beban fisik pada tubuh secara teratur, sistematis, dan berkesinambungan
melalui program latihan yang tepat (Timothy, 2004: 21).
Menurut
Powers (2007: 53), latihan fisik adalah aktivitas fisik yang dilakukan secara
terencana dengan tujuan untuk meningkatkan atau memelihara kebugaran jasmani.
Latihan fisik sebaiknya dilakukan sesuai dengan kemampuan tubuh dalam
menanggapi stres yang diberikan, apabila tubuh diberi beban latihan yang
terlalu ringan, tidak akan terjadi proses adaptasi (Sugiharto, 2003: 4).
Demikian juga jika diberikan beban latihan yang terlalu berat dan tubuh tidak
mampu memberikan toleransi, akan menyebabkan terganggunya proses homeostasis
pada sistem tubuh dan dapat mengakibatkan kerusakan. Setiap latihan fisik atau
latihan akan menimbulkan respons atau tanggapan dari organ-organ tubuh terhadap
dosis atau beban latihan yang diberikan, hal ini merupakan usaha penyesuaian
diri dalam rangka menjaga keseimbangan lingkungan.
Aktivitas
fisik dengan intensitas tinggi yang dilaksanakan secara terus menerus dapat
menimbulkan kelelahan dan stres fisik. Fase recovery diperlukan untuk
membantu tubuh beradaptasi terhadap stres, meningkatakan kualitas fisik dan
psikis, sekaligus mengurangi risiko cedera. Masa recovery bagi atlet
sangat vital untuk dilakukan pada masa latihan maupun masa kompetisi. Pada
atlet elit, peran penting manajemen recovery bahkan sangat berpengaruh
pada hasil prestasi yang dicapai. Hal tersebut antara lain diungkapkan oleh
Barry Barney yang merupakan pelatih tim Basket Australia dalam Olimpiade
Atlanta 1996 dalam Calder (2003: 136) sebagai berikut “If there was one
single factor that helped this team to perform to the level they did at
Atlanta Olympic, it was the recovery program that was put in place and
monitored throughout our 1996 program.” Pentingnya faktor recovery
tersebut sangat erat kaitanntya dengan adaptasi fisiologis terhadap kelelahan
(stres fisik dan psikologis).
Faktor
penyebab kelelahan sangat kompleks, baik itu berasal dari kondisi fisiologis
maupun kondisi psikologis atlet. Lebih lanjut, Horner et.al (2007)
mengemukakan bahwa berdasarkan sumber terjadinya, kelelahan dikategorikan dalam
lima kelompok besar (1) kelelahan metabolik, terkait dengan menipisnya cadangan
energi yang berasal dari ATP, kreatin fosfat, glikogen atau glukosa, dan
akumulasi laktat di otot, gangguan homeostasis, misalnya gangguan osmolaritas
plasma, volume plasma, penurunan pH cairan tubuh, dan penurunan kadar
elektrolit cairan tubuh, (2) kelelahan neurologis (kelelahan pada otot akibat
berkurangnya kapasitas kerja sistem neuromuskular), (3) kelelahan neurologis
atau berkurangnya kapasitas kerja sistem saraf pusat, (4) kelelahan psikologis (terkait
kondisi sosial, emosional, dan kultural), (5) kelelahan akibat perjalanan dan
kondisi lingkungan, baik itu suhu maupun kelembaban udara. Pada prinsipnya, recovery
merupakan usaha untuk mempercepat tubuh untuk mengompensasi kelelahan (stress
fisik maupun psikis). Stress fisik dan psikis akan menurunkan
performa fisiologis atlet. Pada umumnya, tanpa proses recovery yang
optimal, tubuh akan terus mengalami penurunan fungsi. Teknik recovery
yang optimal dapat memperbaiki kembali penurunan fungsi tubuh bahkan dapat
mengarah pada keadaan supercompesation yang pada batas tertentu terjadi
peningkatan kapasitas fisiologis diatas semula (Kovacs, 2006: 84).
Air
di dalam tubuh membentuk sekitar 50-60 % dari total berat badan. Hal ini adalah
35-42 liter untuk individu dengan berat badan 70 kg merupakan jumlah berat air.
Air di dalam tubuh mempunyai fungsi penting diantaranya, yaitu: (1) mengangkut
nutrisi & oksigen ke dalam sel-sel tubuh, (2) mengatur suhu tubuh, (3)
membantu proses pencernaan, (4) pelumas dalam pergerakan sendi, dan (5) tempat
produksi energi. Kurangnya konsumsi cairan yang menyebabkan dehidrasi berbahaya
bagi kesehatan serta membuat beban kerja tubuh menjadi lebih berat. Pada saat
berolahraga dehidrasi menyebabkan penurunan kemampuan konsentrasi, kecepatan
reaksi, meningkatkan suhu tubuh dan menghambat laju produksi energi. Dehidrasi
bersama dengan berkurangnya simpanan karbohidrat merupakan dua faktor utama
penyebab penurunan performa tubuh saat olahraga. Oleh karena itu,
atlet/penggiat olahraga diharapkan mempunyai strategi minum yang baik agar
hidrasi tubuh selalu terjaga.
C.
Volume Cairan Tubuh
Dengan
berbagai alasan seperti ‘terasa berat diperut’, ‘terasa kenyang’ ataupun ‘takut
sering ke kamar kecil’ banyak sekali atlet atapun individu yang tidak memandang
penting konsumsi cairan yang cukup sebelum latihan/pertandingan olahraga.
Selain berfungsi sebagai pencegahan awal terhadap terjadinya dehidrasi,
mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang cukup sebelum latihan/pertandingan
olahraga akan memberikan manfaat saat tubuh melakukan aktivitas fisik yaitu
diantaranya untuk :
1.
Menjaga kelancaran keluarnya keringat
2.
Menjaga pengaturan panas tubuh
(thermoregulasi) berjalan secara normal
3.
Menjaga proses metabolisme energi
4.
Mengurangi resiko terjadinya heat stroke
Hasil penelitian menunjukan bawah
atlet/individu yang memulai latihan/ pertandingan-nya dengan level hidrasi
tubuh yang baik akan mempunyai performa daya tahan (endurance), kecepatan
respon atau reaksi dan juga performa olahraga yang lebih prima. Hal ini membuat
strategi hidrasi yang baik menjadi bagian yang tidak terpisahkan bagi atlet
profesional dunia tidak hanya untuk menjaga performa olahraganya namun juga
bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh. Cara yang paling mudah dan akurat
untuk mengetahui status/level hidrasi tubuh sebelum olahraga adalah dengan
melihat warna dan volume urin saat buang air kecil. Warna urin cerah dengan
volume yang banyak menunjukan level hidrasi yang baik, sedangkan warna urin yang
gelap atau keruh dengan volume yang sedikit menunjukan level hidrasi yang
rendah di dalam tubuh.
Selain harus secara rutin dan disiplin
mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang cukup dalam interval 24 jam sebelum
latihan/pertandingan olahraga, organisasi kesehatan olahraga seperti ACSM,
NATA, IOC dan juga American Dietic Association merekomendasikan strategi
hidrasi berikut sebagai acuan sebelum latihan/pertandingan olahraga dilakukan :
· 500
ml air putih, pada malam hari sebelum latihan/pertandingan olahraga
· 500
ml air putih, setelah bangun pagi
· 500-600
ml, 2-3 jam sebelum latihan olahraga
· 200-300
ml, 15 menit sebelum latihan olahraga
D. Durasi Pemberian Cairan saat
Olahraga
Pada
interval 3 jam -15 menit sebelum olahraga, air putih dapat menjadi pilihan,
namun jika latihan/pertandingan olahraga akan berjalan dengan intensitas tinggi
atau dengan waktu yang panjang seperti tenis, bulutangkis, sepakbola,
bolabasket, maraton, bersepeda dll, melengkapi air putih dengan penambahan
karbohidrat (glukosa, sukrosa, maltodextrins), mengkonsumsi jus buah yang tidak
terlalu kental dapat menjadi pilihan yang ideal karena dapat tidak hanya akan
membantu untuk menjaga level hidrasi namun juga bermanfaat untuk menambah
simpanan energi, mencegah terjadinya hipoglikemia (penurunan glukosa darah)
serta menjaga performa tubuh saat olahraga.(kbl)
Air
di dalam tubuh membentuk sekitar 50-60% dari total berat badan. Hal ini adalah
35-42 L untuk individu dengan berat badan 70 kg merupakan jumlah berat air.
Air
di dalam tubuh mempunyai fungsi penting diantaranya yaitu:
· mengangkut
nutrisi & oksigen ke dalam sel-sel tubuh,
· mengatur
suhu tubuh,
· membantu
proses pencernaan,
· pelumas
dalam pergerakan sendi
· tempat
produksi energi.
Kurangnya konsumsi cairan yang
menyebabkan dehidrasi berbahaya bagi kesehatan serta membuat beban kerja tubuh
menjadi lebih berat. Saat berolahraga dehidrasi menyebabkan penurunan kemampuan
konsentrasi, kecepatan reaksi,meningkatkan suhu tubuh dan menghambat laju
produksi energi.
Dehidrasi bersama dengan berkurangnya
simpanan karbohidrat merupakan 2 faktor utama penyebab penurunan performa tubuh
saat olahraga. Oleh karena itu atlet/penggiat olahraga diharapkan mempunyai
strategi minum yang baik agar hidrasi tubuh selalu terjaga.
E. Tips hidrasi sebelum
latihan/pertandingan
a. Batasi
atau hindari minuman yang bersifat diuretik (meningkatkan produksi urin)
seperti the atau kopi terutama saat mendekati waktu latihan/pertandingan dan
setelah latihan/pertandingan.
b. Jaga
level hidrasi tubuh dengan pola minum secara rutin dan jangan menunggu rasa
haus timbul
c. Pilihan
terbaik untuk minuman sebelum olahraga : air putih, minuman olahraga (sport
drink) atau jus buah segar.
d. Minuman
olahraga (sports drink) atau jus buah segar yang mengandung karbohidrat secara simultan
dapat membantu menambah simpanan tenaga di dalam tubuh serta menjaga level hidrasi
tubuh
e. Cek
warna urin sebelum latihan/pertandingan. Warna urin yang cerah berarti level
hidrasi tubuh baik, warna urin yang keruh berarti tubuh kekurangan cairan.
f. Persiapkan
dan bawa selalu botol minum (sports bottle) ke dalam lapangan saat
latihan/pertandingan olahraga.
g. Ideal
bawa 2 botol saat latihan/pertandingan olahraga.1 botol berisi air biasa,1
botol lainnya isi dengan minuman yang mengandung karbohdirat & elektrolit
seperti minuman olahraga atau jus buah (encer) untuk membantu menjaga simpanan
tenaga & keseimbangan cairan.
F. Pengaturan Hidrasi Saat Latihan
atau Pertandingan
Minum
dengan jumlah yang cukup secara rutin untuk terhindar dari penurunan performa
tubuh akibat dehidrasi.
a.
2% dehidrasi menurunkan 10-20% performa
tubuh. 5% dehidrasi menurunkan 30% kemampuan aerobik tubuh.
b.
Agar tidak terasa berat di perut, 1-2
teguk secara rutin tiap 10-15 menit lebih baik dibandingkan dengan minum
langsung dengan jumlah yang besar.
c.
Jangan menunggu rasa haus. Secara ideal
minum 100-150 ml tiap 10-15 menit atau tentukan pola konsumsi yang dianggap
cocok untuk masing-masing atlet.
d.
Hindari minuman yang bersifat diuretik
seperti kopi dan teh dan juga minuman bersoda
e.
Pilih minuman ideal untuk olahraga :
Olahraga intensitas
rendah durasi < 45 menit —> Air Putih
Olahraga intensitas
sedang-tinggi durasi > 45 menit —> minuman olahraga atau jus buah (encer)
Olahraga endurans,
durasi > 45 menit —> minuman olahraga atau jus buah (encer)
f.
Karbohidrat dalam minuman olahraga dapat
mempercepat penyerapan cairan, menambah tenaga dan mencegah hipoglikemia
(penurunan glukosa darah). Selain itu mineral elektrolit dalam kandungannya
juga dapat mengoptimasi rehidrasi saat olahraga dan mencegah kram otot.
g.
Konsumsi minuman olahraga (sport drink)
secara ilmiah juga terbukti dapat membantu mempertahankan performa serta
meningkatkan ketahanan tubuh (endurance) dan kecepatan (speed) sehingga menjadi
pilihan atlet-atlet profesional baik saat latihan atau pertandingan.
h.
Alternatif lain sumber karbohidrat saat
olahraga untuk menambah tenaga adalah buah segar seperti jeruk, apel, pisang
atau semangka seperti yang dilakukan oleh petenis-petenis professional dunia,
atlet atlet marathon dan juga atlet sepeda.
G. Pengaturan Hidrasi Setelah latihan
atau pertandingan olahraga
Setelah
latihan/pertandingan olahraga ada 2 faktor yang harus cepat dipasok kembali ke
dalam tubuh yaitu cairan untuk mengantikan keringat yang keluar serta nutrisi
karbohidrat untuk mengisi kembali simpanan ‘bahan bakar’ yang terpakai saat
olahraga. Minum sekurangnya 1-1.5 L cairan untuk tiap berkurangnya 1 kg berat
badan. Minum secara bertahap dalam interval 0-2 jam setelah olahraga. Pilihan
minuman : air putih, minuman olahraga atau jus buah segar (encer). Minuman
olahraga dan jus buah segar (encer) dapat secara simultan memasok karbohidrat
dan cairan dengan cepat untuk tubuh. Alternatif lain untuk memasok karbohidrat
dan cairan untuk tubuh adalah kombinasi buah segar dan air putih. Pilih buah
segar yang dapat diserap tubuh dengan cepat sehingga lebih optimal dalam
mengantikan energi setelah olahraga : pepaya, semangka, pisang, kismis. Perhatikan
kembali warna urin untuk memastikan level hidrasi yang baik. Tujuan dari
konsumsi nutrisi yang baik pada tahap pra-kompetisi bagi atlet cabang olahraga
endurans berdurasi panjang adalah : menjaga level glukosa darah serta simpanan
energi (glikogen) di dalam hati dan otot yang optimal melalui konsumsi
karbohidrat yang tinggi, moderat dalam konsumsi protein untuk perbaikan serta
pembentukan otot.
H. Strategi
hidrasi untuk latihan atau pertandingan olahraga
Air
di dalam tubuh membentuk sekitar 50-60% dari total berat badan. Hal ini adalah
35-42 L untuk individu dengan berat badan 70 kg merupakan jumlah berat air. Air
di dalam tubuh mempunyai fungsi penting diantaranya yaitu:
1.
mengangkut nutrisi & oksigen ke
dalam sel-sel tubuh,
2.
mengatur suhu tubuh,
3.
membantu proses pencernaan,
4.
pelumas dalam pergerakan sendi
5.
tempat produksi energy
Kekurangan cairan yang terjadi di dalam
tubuh atau yang juga dikenal dengan dehidrasi dapat menyebabkan terjadinya
penurunan performa tubuh. Dehidrasi yang menyebabkan semakin menyentalnya
plasma darah akan menghambat distribusi energi di dalam tubuh sehingga performa
dan utilisasi energi semakin menurun. Penelitian juga telah menunjukan bahwa
berkurangnya cairan dari dalam tubuh walaupun hanya sebesar 2% secara
signifikan akan menurunkan performa. Kekurangan cairan yang terjadi di dalam
tubuh atau yang juga dikenal dengan dehidrasi dapat menyebabkan terjadinya
penurunan performa tubuh. Dehidrasi yang menyebabkan semakin menyentalnya
plasma darah akan menghambat distribusi energi di dalam tubuh sehingga performa
dan utilisasi energi semakin menurun. Penelitian juga telah menunjukan bahwa
berkurangnya cairan dari dalam tubuh walaupun hanya sebesar 2% secara
signifikan akan menurunkan performa. Dalam berolahraga, konsumsi cairan yang
cukup serta melengkapinya dengan menkonsumsi nutrisi yang baik akan membantu tubuh
untuk dapat berlatih lebih lama, mencegah kelelahan dini, secara efisien
membantu meningkatkan skill serta akan membantu mempercepat proses recovery
setelah latihan/pertandingan. Salah satu cara yang paling mudah, akurat dan
secara ilmiah terbukti yang dapat digunakan oleh pemain bola untuk mengetahui
apakah tubuhnya berada kondisi ‘basah’ atau ‘kering’ adalah dengan melihat
warna urin saat buang air kecil. Urin yang berwarna cerah atau pucat dengan
jumlah yang banyak menandakan tubuh dalam kondisi ‘basah’ dengan jumlah cairan
tubuh yang cukup. Sedangkan warna urin yang semakin gelap/pekat dengan jumlah
yang semakin sedikit menandakan kurangnya jumlah cairan di dalam tubuh atau
tubuh berada pada kondisi ‘kering’. Beberapa cara dapat digunakan untuk dapat
membantu menjaga ketersediaan cairan di dalam tubuh antara lain adalah:
1.
Konsumsi
cairan secara rutin
Jangan mengunakan rasa
haus sebagai indikator untuk minun
2.
Timbang berat
badan saat sebelum dan sesudah latihan.
Berkurangnya 1 kg berat
badan ≈ kehilangan 1 L cairan dari dalam tubuh. Konsumsi sekurangnya 1 L air
tiap berkurang 1 kg berat badan.
3.
Gunakan warna
urin sebagai indikator.
Warna urin yang semakin
keruh/gelap serta volumenya yang sedikit menandakan kurangnya cairan di dalam
tubuh. Sedangkan warna urin yang cerah/pucat dan volumenya banyak menandakan
tingkat hidrasi yang baik di dalam tubuh.
4.
Perhatikan
simpanan cairan tubuh
Karena
latihan/pertandingan sepakbola umumnya berjalan secara kontinu pada interval
waktu tertentu tanpa ada jeda istirahat, maka sangat penting bagi pemain
sepakbola untuk memastikan bahwa tubuh berada pada kondisi ‘basah’ atau dalam
kondisi hidrasi yang baik dengan jumlah air di dalam tubuh yang cukup.
Kebutuhan cairan rata-rata per-hari secara normal disebutkan cukup dapat
terpenuhi dengan mengkonsumsi cairan sebanyak 8-10 gelas per hari. Namun perlu
diingat aktivitas fisik pemain sepakbola yang tinggi menyebabkan tingkat
kebutuhan cairannya juga tinggi. Agar jumlah secara pasti yang harus diminum
dapat diketahui secara tepat, pemain bola direkomendasikan untuk selalu melihat
warna urin sebelum latihan/pertandingan sebagai indikator untuk mengetahui
apakah jumlah cairan yang diminum sudah cukup atau tidak. Sebagai pilihan
minuman, minumlah air putih dengan jumlah yang cukup. Untuk mendapatkan
tambahan asupan energi dari karbohidrat terutama glukosa dan sukrosa serta
elektrolit terutama Natrium (Na), Kalium (K) dan Klorida (Cl) sempurnakan juga
pola strategi minum sebelum latihan/pertandingan dengan mengkonsumsi jus buah
segar atau juga Sports Drink.
Penelitian
menunjukan atlet yang mengkonsumsi minuman yang mengandung
karbohidratelektrolit sebelum memulai latihan/pertandingan mempunyai kapasitas
daya tahan dan performa yang lebih baik dibandingkan dengan yang hanya mengkonsumsi
air putih biasa. Selain itu buah-buahan segar seperti jeruk, apel, semangka,
tomat, mangga dan pisang yang memiliki kandungan lengkap beruapa air,
karbohidrat, elektrolit dan antioksidan juga bisa menjadi alternatif pilihan
lainnya. Latihan/pertandingan sepakbola berjalan secara kontinu selama 45 menit
tanpa jeda istirahat. Oleh karenanya biasakan untuk memanfaatkan saat-saat
waktu terhenti seperti dalam pergantian pemain atau juga penanganan pemain yang
cedera untuk minum. Jumlah yang diminum tidak perlu terlalu banyak cukup 1-3
teguk untuk menganti cairan yang keluar oleh keringat. Saat
latihan/pertandingan, minuman yang dipilih bisa air putih atau juga Sports
Drink. Karbohidrat – elektrolit dalam kandungan Sports Drink bisa bermanfaat
ganda. Karbohidrat-nya seperti glukosa, sukrosa dan frukotsa selain memberikan
rasa manis juga bermanfaat untuk menambah tenaga, mencegah hipoglikemia
(turunnya glukosa darah), mencegah lemas, menaikkan kadar ‘feel good hormone’
dan menurunkan kadar hormon stress di dalam tubuh. konsentrasi di lapangan.
Selain itu kandungan elektrolitnya seperti Natrium (Na), Kalium (K) dan juga
Klorida (Cl) bisa mencegah terjadinya kram otot.
I.
Strategi Saat Jeda Istirahat
Manfaatkanlah
jeda istirahat secara optimal untuk mengisi kembali simpanan energi dan cairan
di dalam tubuh. Penelitian menyebutkan bahwa pemain bola yang mengkonsumsi
minuman yang mengandung karbohidrat glukosa saat jeda istrirahat mempunyai
stamina dan juga performa yang lebih prima pada babak ke-2. Sports Drink atau
jus buah-buahan yang mengandung karbohidrat-elektrolit dapat digunakan sebagai
alternatif pilihan karena secara simultan dapat mengisi kembali energi serta
menjaga keseimbangan elektrolit dan cairan tubuh.Selain itu jika terbiasa,
biskuit gandum, roti putih, jelly dan yoghurt bisa juga digunakan sebagai
sumber karbohidrat. Alternatif lain yang dapat dipilih sebagai sumber
karbohidrat untuk mendapat asupan energi adalah buah-buahan seperti pisang,
jeruk, apel, mangga, semangka atau kismis. Hal ini tentunya jangan lupa
dipadukan dengan minum air putih yang cukup. Air putih sebagai sumber cairan
dan buah segar sebagai sumber karbohidrat, elektrolit dan antioksidan Air
Putih + Buah Segar = Cairan + Karbohidrat + Elektrolit + Antioksidan
Alternatif
jenis minuman lain yang dapat di pilih adalah : Sports Drink, jus buah segar
atau juga susu. Khusus untuk susu, pilih low fat milk. Namun susu tidak
disarankan untuk pemain yang tidak terbiasa atau pencernaannya tidak kuat
dengan gula laktosa (lactose intolerant). Selain itu buah-buahan segar yang
banyak mengandung air juga dapat dijadikan alternatif pilihan tambahan.
J.
Kekurangan Cairan Tubuh/Dehidrasi
(Gejala, Diagnosis, Jenis/Macam, Pengobatan)
Jakarta
merupakan salah satu kota paling sibuk di Indonesia. Selain sebagai pusat
pemerintahan, Jakarta juga merupakan pusat bisnis dan usaha. Beragam aktifitas
ada disana, dari yang mulai banyak mengeluarkan energi dan keringat sampai yang
hanya duduk manis saja. Kehidupan yang super sibuk membuat pola hidup sehat
banyak diabaikan, dari yang sangat sederhana dan ringan tapi sering diabaikan
yaitu minum air putih. Sangat sederhana bukan? Tapi mempunyai dampak yang
sangat luar biasa untuk kesehatan kita. Kebanyakan dari kita selalu lupa untuk
minum, karena kita minum jika kita sudah merasa haus atau tanggorokan sudah
merasa kering. Apalagi seperti di gedung-gedung perkantoran di Jakarta yang
kebanyakan menggunakan AC, sedikit banyak mempegaruhi kita untuk malas minum
karena hawa AC yang dingin dan aktifitas kita yang kurang banyak bergerak dan
mengeluarkan keringat. Semua itu tanpa kita sadari telah membuat kita banyak
kekurangan cairan dalam tubuh atau Dehidrasi. Tapi sekali lagi, banyak orang
mengenal air sebagai jargon umum. Bahkan masih ada yang menyamakan cairan air
sebagai pengganti air. Hampir sebagian orang tua mengetahui bahwa 80 persen
tubuh anaknya terdiri dari air dan 80-90 persen bagian otak terdiri dari air
yang digunakan sebagai media penghantar listrik, berapa banyak orang tua yang
memperhatikan berapa liter air segar tanpa campuran apapun dikonsumsi anaknya
selama 24 jam.Seperti halnya tumbuhnya industri pangan, airpun tidak luput dari
incaran investasi. Barangkali orang purba akan menggeleng-gelengkan kepalanya
keheranan melihat menusia moderen menjual air, bahkan ada yang beli pula! Air
bernilai kesehatan, betul. Dan sekarang bernilai komoditi karena semua manfaat
air dijadikan alat promosi industri pengolahan air minum manusia. Dehidrasi
adalah dimana tubuh kita mulai kekurangan cairan karena kurangnya asupan air ke
dalam tubuh total, berupa hilangnya air lebih banyak dari natrium (dehidrasi
hipertonik), atau hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama (dehidrasi
isotonik), atau hilangnya natrium yang lebih banyak dari air (dehidrasi
hipetonik). Dehidrasi isotonik ditandai dengan tingginya kadar natrium serum
(lebih dari 145 mmol/liter) dan peningkatan osmolalitas efektif serum (lebih
dari 285 mosmol/liter). Dehidrasi hipetonik ditandai dengan rendahnya kadar
natrium serum (kurang dari 135 mmol/liter) dan osmolalitas efektif serum
(kurang dari 270 mosmol/liter).
Dehidrasi
tidak bisa dianggap sepele, sering kali kita tidak menyadari bahwa kita telah
mengalami dehidrasi. Sebelum tanda-tanda dehidrasi disadari, banyak fungsi
tubuh yang meliputi sel, jaringan, dan organ yang sudah banyak terganggu.
Pusing, sulit konsentrasi, lelah dan gelisah tanpa sebab, pegelinu, juga nyeri,
bahkan hipertensi belum tentu penyakit. Bisa jadi, itu hanya sinyal bahwa tubuh
sedang kekurangan air dan bisa disembuhkan hanya dengan minum air.
Tapi
kebanyakan orang menganggap sepele bahkan dengan gampangnya membeli obat yang
banyak dijual di warung-warung tanpa melihat apa yang sebenarnya terjadi pada
tubuh kita.
Mungkin
gejala itu akan hilang, namun sifatnya hanya sementara dan tanpa kita sadari
akan memperparah kerusakan organ tubuh terutama ginjal. Ketika kita kurang
minum, otak akan kekurangan oksigen sehingga sulit untuk konsentrasi dan
cenderung mudah emosi.
Kekurangan
cairan dalam tubuh bukan hanya dikarenakan kurang minum, bisa juga disebabkan
karena diare dan juga muntaber. Apabila seseorang terkena penyakit ini dan
tidak dengan segera diatasi dan mendapatkan pertolongan, maka akan membahayakan
jiwa orang tersebut. Karena bila seseorang terkena penyakit diare atau
muntaber, dia akan banyak mengeluarkan cairan dan bisa menyebabkan dehidrasi
serta kematian. Kedua penyakit tersebut termasuk penyebab kematian tertinggi di
Indonesia, terutama pada anak-anak dan balita. Lalu bagaimana masyarakat
Indonesia memahami tentang pentingnya manfaat air bagi tubuh? Seorang ahli gizi
dari Institut Pertanian Bogor, Prof Dr Ir Hardinsyah mengatakan, hal ini bisa
di maklumi. Banyak orang belum memahami betul manfaat air bagi tubuh, termasuk
akibat yang terjadi jika kurang mengkonsumsi Bersama dua rekannya yang
tergabung dalam Indonesian Regional Hydration Study (THIRST), Prof Dr Ir
Hardinsyah melakukan penelitian di berbagai wilayah di negeri kita. Pemahaman
mendasar tentang air bagi tubuh manusia, pengandaian bibir kering adalah gejala
kurang air tidaklah salah, namun indikator ini bukan pertanda awal tubuh
manusia kekurangan air melainkan sudah menjadi tahap akhir. Sebelum tanda-tanda
kekurangan air secara fisik tampak dari luar, banyak fungsi renik tubuh yang
sudah padam dan siap-siap rusak. Inilah awal dari proses penuaan, bersamaan
dengan hilangnya fungsi enzim (yang di bentuk sebagian besar oleh air). Nilai
dan fungsi air dimulai dari anggapan salah, antara lain bahwa air semata-mata cairan
sederhana yang melarutkan dan mensirkulasi berbagai hal dalam tubuh.
Kenyataannya,
air memiliki kepentingan mempertahankan hidup (life-sustaining properties)
sekaligus sebagai pemberi fungsi kehidupan. Ada kondisi disaat tubuh manusia
tidak mampu mengatur pemasukan air secara efisien. Usia senja, misalnya.
Persepsi rasa haus dan gangguan menelan menyebabkan tubuh kekurangan air secara
kronik dan menyebabkan kematian di ambang pintu. Tidak ada satu cairanpun yang
mampu menyamai air murni. Air murnilah yang dibutuhkan tubuh, karna sifatnya
yang mampu melewati batasan-batasan seluler. Perlu kita ketahui, bahwa 75
persen dari tubuh kita (orang dewasa) terdiri dari air. Tubuh kita terdiri dari
triliunan sel yang berbahan dasar air. Di dalam sel, air menempati porsi dua
per tiga dari jumlah yang ada. Sementara sisanya berada di luar sel,diantaranya
berupa cairan otak, cairan mata, cairan hidung, dan cairan pada saluran
pencernaan. Dari beberapa kajian ilmiah, kandungan cairan dalam otak mencapai
80 persen, ginjal 82 persen, jantung 79 persen, paru-paru 80 persen, tulang 22
persen, dan darah lebih dari 90 persen. Bila kebutuhan air baik di dalam maupun
diluar sel tercukupi, maka metabolisme dalam tubuh bisa bekerja dengan baik.
Air tersebut berfungsi untuk membangun sel dan mengangkut oksigen dan
mendistribusikan zat nutrisi ke seluruh sel. Air yang belum diperlukan oleh sel
akan dibuang bersama sisa-sisa metabolisme melalui dinding sel untuk
dibersihkan di ginjal. Selanjutnya, air yang sudah disortir tersebut akan
diedarkan kembali oleh darah dan diserap sel. Sisa air yang benar-benar tidak
terpakai akan di buang melalui air seni dan feses. Mekanisme dan cara kerja air
yang begitu kompleks ikut mengatur suhu tubuh, menjaga agar darah tidak
mengental, melindungi organ-organ terhadap guncangan, juga melumasi persendian
agar tidak mudah patah. Air juga sangat penting bagi enzim-enzim di dalam tubuh
dalam menjaga dan mencegah penuaan dini pada sel. Kecukupan air juga menentukan
tersedianya elektrolit bagi tubuh, mencetuskan reaksi listrik yang membuat
tubuh mempunyai energi untuk melangsungkan proses tumbuh kembang serta
beraktivitas secara normal.
Perlu
diingat, air bukanlah partikel yang berdiri sendiri sebagai motor fungsional
dalam tubuh manusia. Bentuk molekul air heksagonal yang diyakini mempunyai
dampak kesehatan pun akan air menjadi molekul yang tidak heksagonal lagi begitu
melalui proses panjang dari ditelan hingga bercampur dengan cairan tubuh lain
(bahkan makanan lain) yang memberi situasi berlawanan. Kita minum bila rasa
haus telah datang, sementara kebutuhan air dalam tubuh untuk orang dewasa
adalah dua liter per hari atau setara dengan delapan gelas. Masihkah anda malas
untuk minum? Rubahlah pola hidup anda dengan banyak mengkonsumsi air setiap
hari, untuk mengawali kehidupan yang sehat di masa datang.
Pada saat berolahraga, konsumsi cairan yang cukup
serta melengkapinya dengan mengonsumsi
nutrisi yang baik akan membantu tubuh untuk dapat berlatih lebih lama, mencegah kelelahan dini, secara
efisien membantu meningkatkan skill serta akan membantu mempercepat proses recovery setelah
latihan/pertandingan. Setelah latihan/pertandingan olahraga ada dua faktor yang harus cepat dipasok kembali ke dalam
tubuh yaitu cairan untuk mengantikan
keringat yang keluar serta nutrisi karbohidrat untuk mengisi kembali simpanan ‘bahan bakar’ yang terpakai saat
olahraga.
Beberapa anjuran untuk menjaga level hidrasi seorang
atlet adalah sebagai berikut: (1) minum sekurangnya 1-1.5 liter cairan untuk
tiap berkurangnya 1 kg berat badan. (2) minum secara bertahap dalam interval
0-2 jam setelah olahraga; pilihan minuman: air putih, minuman olahraga atau jus
buah segar (encer), (3) minuman olahraga dan jus buah segar (encer)
dapat secara simultan memasok karbohidrat dan cairan dengan cepat untuk tubuh,
(4) alternatif lain untuk memasok karbohidrat dan cairan untuk tubuh adalah
kombinasi buah segar dan air putih. Pilih buah segar yang dapat diserap tubuh
dengan cepat sehingga lebih optimal dalam mengantikan energi setelah olahraga:
pepaya, semangka, pisang, kismis, dan (5) perhatikan kembali warna urin untuk
memastikan level hidrasi yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar