A. Sejarah Senam
Senam pertama kali diperkenalkan pada zaman Yunani kuno. Senam berasal dari kata Gymnastics, Gymnas berarti telanjang, sebab pada waktu itu orang-orang berlatih tanpa memakai pakaian. Sedangkan Gymnasium adalah suatu tempat yang dipergunakan untuk mengadakan latihan senam. Pada zaman itu Gymnastik dilakukan dalam rangka upacara-upacara kepercayaan yaitu guna menyembah dewa Zeus.
Pada awal
permulaaan abad ke-20, senam telah menjadi rencana pendidikan di
sekolah-sekolah Amerika. Hal ini berkat usaha dari Dr.J.F.Williams, Dr.Dubly
sorgen dan Thomas D.Wood.
Frederik Jahn
adalah bapak Gymnastik, dia memkombinasikan latihan-latihan gimnastik dengan
pertunjukan-pertunjukan patriotik. Dia juga menemukan beberapa perelatan senam,
diantaranya adalah palang horizontal, palang sejajar, kuda-kuda melintang, dan
bak lompat.
Senam di Negara
Indonesia sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda. Pada waktu itu namanya
“Gymnastiek”, zaman jepang dinamakan “Taiso”. Pemakaian istilah “senam” sendiri
kemungkinkan bersamaan dengan pemakaian kata olahraga sebagai pengganti kata
sport.
B. Pengertian Senam
Senam adalah
aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai cabang olahraga tersendiri maupun
sebagai latihan untuk cabang olahraga lainnya. Berlainan dengan cabang olahraga
lain umumnya yang mengukur hasil aktivitasnya pada obyek tertentu, senam
mengacu pada bentuk gerak yang dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan menjelma
dari setiap bagian anggota tubuh dari komponen-komponen kemampuan motorik
seperti : kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelentukan, agilitas dan
ketepatan. Dengan koordinasi yang sesuai dan tata urutan gerak yang selaras
akan terbentuk rangkaian gerak artistik yang menarik.
Untuk mengetahui
pengertian senam, kita harus mengetahui cirri-ciri senam antara lain:
1.
Gerakan-gerakannya selalu dibuat
atau diciptakan dengan sengaja
2.
Gerakan-gerakannya harus selalu
berguna untuk mencapai tujuan tertentu (meningkatkan kelentukan, memperbaiki
sikap dan gerak atau keindahan tubuh, menambah ketrampilan, meningkatkan
keindahan gerak, meningkatkan kesehatan tubuh)
3. Gerakannya harus selalu tesusun dan sistematis
Berdasarkan cirri-ciri diatas, batasan
senam adalah latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan berencana,
disusun secara sistematis dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi
secara harmonis.
Pada tingkat
sekolah atau yunior pertandingan dapat dibatasi pada nomor-nomor tertentu,
biasanya senam lantai dan kuda-kuda lompat. Pertandingan tingkat Nasional dan
Internasional bagi pria terdiri dari 6 (enam) nomor yakni : senam lantai,
kuda-kuda lompat, kuda-kuda pelana, palang sejajar, palang tunggal, dan
gelang-gelang. Sedang bagi wanita ada 4 (empat) nomor : senam lantai, kuda-kuda
lompat, balok keseimbangan, dan palang bertingkat.
Penilaian diberikan oleh 4 (empat) orang wasit yang dipimpin oelh seorang
wasit kepala. Setiap peserta pertandingan harus melakukan 2 (dua) macam rangkaian
pada setiap nomor atau alat, satu rangkaian wajib (yang telah ditentukan
terlebih dahulu) dan satu rangkaian pilihan atau bebas masing-masing. Nilai
seseorang adalah rata-rata dari dua nilai tengah dengan membuang nilai
tertinggi dan nilai terendah dari 4 (empat) orang wasit. Pesenam dengan nilai
akumulasi tertinggi menjadi juara ke I dalam kategori serba bisa, tertinggi
kedua menjadi juara ke II dan seterusnya.
Juara regu
ditentukan dengan penjumlahan 5 (lima) nilai terbaik dari 6 (enam) anggota regu
dan setiap alat. 6 (enam) peserta terbaik dari semua atlet turut dalam
pertandingan final pada tiap-tiap atlet dan nilai akhir yaitu rata-rata dari
rangkaian bebas/pilihan dan wajib terdahulu disatukan dengan nilai rangkaian
bebas/pilihan dalam final. Nilai ini menentukan urutan pemenang tiap alat.
Para wasit memberikan nilai pada waktu bersamaan. Nilai maksimum adalah :
10,000. Hukuman-hukuman diberikan dengan pengurangan nilai pada pelaksanaan
yang salah, penguasaan yang kurang baik, dibantu orang lain, jatuh dari alat
atau melampaui batas waktu. Selain itu dinilai pula faktor kesulitan gerak dan
penampilan estetikanya. Besar pengurangan nilai adalah persepuluhan. Peraturan
penilaian direvisi setiap 2 (dua) tahun. Semua gerakan mempunyai faktor
kesulitan yaitu : A, B dan yang tersukar adalah C. Rangkaian latihan biasaya
terdiri atas sikap-sikap statis yang memerlukan tenaga yang besar disambung
dengan gerakan-gerakan berirama y agn sesuai. Sementara sejumlah berntuk gerak
memerlukan kekuatan yang lain memerlukan mobilitas atau keterampilan.
C. Macam-macam Senam
1. Senam Lantai
Senam lantai pada
umumnya disebut floor exercise, tetapi ada juga yang menamakan
tumbling. Senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada matras,
unsur-unsur gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di
udara, menumpu dengan tangan, atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang
atau pada saat meloncat ke depan atau belakang. Jenis senam ini juga disebut
latihan bebas karena pada waktu melakukan gerakan pesenam tidak mempergunakan
suatu peralatan khusus. Bila pesenam membawa alat berupa bola, pita, atau alat
lain, itu hanyalah alat untuk meningkatkan fungsi gerakan kelentukan,
pelemasan, kekuatan, ketrampilan, dan keseimbangan.
Senam lantai
dilakukan di atas area seluas 12×12 m dan dikelilingi matras selebar 1 m untuk
keamanan pesenam. Rangkaian gerakan senam harus dimulai dari komposisi gerakan
ringan, sedang, berat, dan akrobatik, serta mengandung gerakan ketangkasan,
keseimbangan, keluwesan, dll. Pesenam pria tanpil dalam waktu 70 detik dan
wanita tampil diiringi music dalam waktu 90 detik. Gerkan-gerakan yang
menekankan tenaga harus dilakukan secara lambat dan sikap statis
sekurang-kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan salto harus dikerjakan setinggi
bahu.
Macam-macam bentuk gerakan senam lantai antara lain:
1.
Guling ke depan
2.
Guling ke belakang
3.
Lompat harimau
4.
Keseimbangan kepala
5.
Keseimbangan tangan
6.
Handspring
7.
Back handspring
8.
Meroda
9.
Stut
10. Round off
11. Kep
12. Neck kip
13. Head kip
14. Kayang
15. Sikap lilin
16. Sikap kayang
17. Salto
18. dll
2. Senam
Artistik
Lahirnya senam artistik
di Indonesia yaitu pada saat menjelang pesta olahraga Ganefo I di Jakarta pada
tahun 1963, yang mana setiap artistik merupakan salah satu cabang olahraga yang
dipertandingkan, untuk ini perlu dibentuk suatu organisasi yang berfungsi
menyiapkan para pesenamnya. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 14 Juli 1963
dengan nama PERSANI (Persatuan Senam Indonesia), atas prakarsa dari tokoh-tokoh
olahraga se-Indonesia yang menangani dan mempunyai keahlian pada cabang
olahraga senam. Promotornya dapat diketengahkan tokoh-tokoh dari daerah seperti
: Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara. Wadah inilah
kemudian telah membina dan menghasilkan atlet-atlet senam yang dapat
ditampilkan dalam Ganefo I dan untuk pertama kalinya pula pesenam-pesenam
Indonesia menghadapi pertandingan Internasional. Kegiatan selanjutnya adalah
mengikut sertakan tim senam dalam rangka Konferensi Asia Afrika I dan dalam
Ganefo Asia, dimana untuk mempersiapkan atlet-atlet Indonesia ini dipanggil
pelatih-pelatih senam dari RRC, maka dengan demikian Indonesia mengalami
kemajuan dalam prestasi olahraga senam. Tetapi sangat disayangkan bahwa harapan
yang mulai tumbuh harus berhenti sementara oleh karena suasana politik yaitu
saat meletusnya G 30 S/PKI, sehingga pelatih-pelatih dari RRC harus
dikembalikan ke negaranya.
Usaha untuk
mengejar ketinggalan ini maka pada tahun 1967 dikirim seorang pelatih Indonesia
yaitu : Sdr. T. J. Purba ke Jerman Timur untuk sekolah khusus pelatih senam
artistik selama 26 bulan. Kemudian sebagai titik tolak yang kedua adalah
dimasukkannya cabang olahraga senam artistik yang pertama kalinya dalam Pekan
Olahraga Nasional (PON VII/1969) di Surabaya, dan kemudian untuk seterusnya
dimasukkan dalam setiap penyelenggaraan PON.
Peralatan Senam Artistik
Ukuran alat
1. Untuk putra ada 6 alat
- floor exercise (lantai) : ukuran
12×12 m
- pommel horse (kuda-kuda pelana) ;
panjang 1.60 m dan tinggi 1.10 m
- parallelbar (palang sejajar) :
panjang 3.50 m, jarak 0.48 s/d 0.52 m, tinggi 1.75 m
- rings (gelang-gelang) : tinggi 2.55 m
dan jarak 0.50 m
- horse vault (kuda-kuda lompat) ;
panjang 1.60 m dan tinggi 1.35 m
- horizontal bar (palang tunggal) :
panjang 2.40 m dan tinggi 2.55 m
2. Untuk putrid
ada 4 alat
- horse vault
(kuda-kuda lompat) : panjang 1.60 dan tinggi 1.20 m
- univen bars (palang
bertingkat) : panjang 2.40 m, tinggi palang bawah 1.50 m, tinggi palang atas
2.30 m
- balance beam (balok
keseimbangan) : panjang 5.00 m dan tinggi 1.20 m
- floor exercise
(lantai) : ukuran 12×12 m
Peraturan Umum Senam
Artistik
1. Kejuaraan Beregu (kompetisi I)
1.
Setiap regu terdiri dari 6 pesenam
putra/putri
2.
Terdiri dari rangkaian wajib dan
rangkaian pilihan, pada putra 6 alat, putrid 4 alat
3. Juara beregu (kompetisi I) adalah regu dengan jumlah nilai terbanyak
dari jumlah 5 pesenam terbaik pada masing-masing alat untuk rangkaian wajib dan
rangkaian pilihan.
Nilai maksimum untuk putra adalah: 12
nomor pertandingan x 50 = 600 (wajib dan pilihan), 60 nomor pertandingan x 50 =
300 (pilihan)
Nilai maksimum untuk putri adalah: 8
nomor pertandingan x 50 = 400 (wajib dan pilihan), 4 nomor pertandingan x 50 =
200 (pilihan)
1. Kejuaraan perorangan serba bias (kompetisi II)
1.
Peserta finalis diambil dari 36
pesenam terbaik dari hasil kompetisi I, atau 1/3 dari jumlah peserta
2.
Dibatasi 3 pesenam dari tiap
Negara/daerah
3.
Hanya melakukan rangkaian pilihan
untuk putra 6 alat dan putrid 4 alat
4. Juara perorangan serba bisa (kompetisi II) adalah pesenam dengan jumlah
nilai terbanyak dari nilai rata-rata pada kompetisi I (wajib dan pilihan),
ditambah dengan nilai kompetisi II pada seluruh alat
Nilai maksimum untuk putra = 120
Nilai maksimum untuk putri = 80
1.
Kejuaraan perorangan per alat
(kompetisi III)
1.
Peserta finalis diambil dari 8
pesenam terbaik dari hasil kompetisi I pada alat tersebut
2.
Dibatasi 2 pesenam dari tiap
Negara/daerah dan hanya 3 alat yang boleh diikuti oleh seorang pesenam
3.
Hanya melakukan rangkaian pilihan
untuk putra 6 alat dan putrid 4 alat
4. Juara perorangan per alat (kompetisi III) adalah pesenam dengan jumlah
nilai terbanyak dari nilai rata-rata pada kompetisi I (wajib dan pilihan)
ditambah dengan nilai kompetisi III pada masing-masing alat
Nilai maksimum
putri =20
3. Senam
Aerobik
Aerobik adalah
suatu cara latihan untuk memperoleh oksigen sebanyak-banyaknya. Senam Aerobik
adalah olahraga untuk peningkatan kesegaran jasmani bukan olahraga prestasi,
akan tetapi olahraga preventif yang dapat dilakukan secara masal.
Pembagian senam
Aerobik menurut cara melakukan dan musik pengiring, yaitu:
1.
High impact aerobics (senam aerobik aliran gerakan keras)
2.
Low impact aerobics (senam aerobik aliran gerakan ringan)
3.
Discorobic (kombinasi antara gerakan-gerakan aerobik aliran keras dan ringan
disko)
4.
Rockrobic (kombinasi gerakan-gerakan aerobik dan ringan serta gerakan-gerakan
rock n’roll)
5.
Aerobic sport (kombinasi gerakan-gerakan keras dan ringan serta gerakan-gerakan
kalestetik/kelentukan)
Tahap-tahap
melakukan senam aerobik adalah sebagai berikut:
1.
Pemanasan selama 10 menit
2.
Latihan inti selama 15 – 20 menit
3.
Pendinginan/pelemasan selama 5
menit
SENAM LANTAI
Pengertian Senam Lantai
Senam Laintai (Flour Exercise) adalah satu bagian dari cabang Senam, yang gerakan-gerakannya dilakukan di atas lantai (Matras) atau Permadani. Senam ini disebut juga senam bebas karena Pesenam tidak menggunakan alat bantu selain lantai (matras) dengan ukuran 12 x 12 meter atau menggunakan matras dengan lebar 1 meter dan panjang sesuai kebutuhan untuk menjaga keamanan.
Senam Laintai (Flour Exercise) adalah satu bagian dari cabang Senam, yang gerakan-gerakannya dilakukan di atas lantai (Matras) atau Permadani. Senam ini disebut juga senam bebas karena Pesenam tidak menggunakan alat bantu selain lantai (matras) dengan ukuran 12 x 12 meter atau menggunakan matras dengan lebar 1 meter dan panjang sesuai kebutuhan untuk menjaga keamanan.
Jenis dan Macam senam Lantai
1. BERGULING (ROLL)
Cara melakukannya sebagai berikut:
a. Sikap permulaan jongkok,kedua tangan menumpu pada matras selebar bahu.
b. Kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala dilipat sampai dagu menyentuh dada.
c. Mengguling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih dahulu dan kedua kaki di
lipat rapat pada dada.
d. Kedua tangan melemaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan berusaha bangun.
e. Kembali kesikap semula atau berdiri
a. Sikap permulaan jongkok,kedua tangan menumpu pada matras selebar bahu.
b. Kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala dilipat sampai dagu menyentuh dada.
c. Mengguling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih dahulu dan kedua kaki di
lipat rapat pada dada.
d. Kedua tangan melemaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan berusaha bangun.
e. Kembali kesikap semula atau berdiri
Ket: selain berguling ke depan ada juga berguling ke belakang atau roll
belakang yaitu dengan sikap awal yang sama dengan guling depan tetapi
arahnya kebelakang atau mundur
2. KAYANG.
Kayang adalah sikap membusur dengan posisi kaki dan
tangan bertumpu pada matras dalam keadaan terbalik dengan
meregang dan mengangkat perut dan panggul. Nilai dari pada gerakan kayang yaitu dengan
menempatkan kaki lebih tinggi memberikan tekanan pada bahu dan sedikit pada pinggang.
Manfaat dari gerakan kayang adalah untuk meningkatkan kelentukan bahu,bukan kelentukan
pinggang.
meregang dan mengangkat perut dan panggul. Nilai dari pada gerakan kayang yaitu dengan
menempatkan kaki lebih tinggi memberikan tekanan pada bahu dan sedikit pada pinggang.
Manfaat dari gerakan kayang adalah untuk meningkatkan kelentukan bahu,bukan kelentukan
pinggang.
Cara melakukan gerakan kayang sebagai berikut.
a. Sikap permulaan berdiri, keduan tangan menumpu pada pinggul.
b. Kedua kaki ditekuk, siku tangan ditekuk, kepala di lipat ke belakang.
c. Kedua tangan diputar ke belakang sampai menyentuh matras sebagai tumpuan.
d. Posisi badan melengkung bagai busur.
a. Sikap permulaan berdiri, keduan tangan menumpu pada pinggul.
b. Kedua kaki ditekuk, siku tangan ditekuk, kepala di lipat ke belakang.
c. Kedua tangan diputar ke belakang sampai menyentuh matras sebagai tumpuan.
d. Posisi badan melengkung bagai busur.
3. SIKAP LILIN.
Sikap lilin merupakan sikap tidur terlentang kemudian
kedua kaki diangkat keras di atas
(rapat) bersama-sama, pinggang ditopang kedua tangan dan pundak tetap menempel pada
lantai. Dalam melakukan sikap lilin, kekuatan otot perut berfungsi untuk kedua tangan
menopang pinggang.
Cara melakukan gerakan sikap lilin sebagai berikut:
a. Tidur terlentang, kedua tangan di saping badan, pandangan ke atas.
b. Angkat kedua kaki lurus ke atas dan rapat.
c. Yang menjadi landasan adalah seluruh pundak dibantu kedua tangan menopang pada
pinggang.
d. Pertahankan sikap ini beberapa saat.
(rapat) bersama-sama, pinggang ditopang kedua tangan dan pundak tetap menempel pada
lantai. Dalam melakukan sikap lilin, kekuatan otot perut berfungsi untuk kedua tangan
menopang pinggang.
Cara melakukan gerakan sikap lilin sebagai berikut:
a. Tidur terlentang, kedua tangan di saping badan, pandangan ke atas.
b. Angkat kedua kaki lurus ke atas dan rapat.
c. Yang menjadi landasan adalah seluruh pundak dibantu kedua tangan menopang pada
pinggang.
d. Pertahankan sikap ini beberapa saat.
4. GULING LENTING.
a. Latihan rangkaian berakan berguling.
Cara melakukannya sebagai berikut:
1. Sikap permulaan berbaring menelantang atau duduk telumpar.
2. Mengguling ke belakang, tungkai keras, kaki dekat kepala, lengan bengkok, tangan
menumpu di samping kepala, ibu jari dekat dengan telinga.
3. Mengguling ke depan disertai dengan lecutan tungkai ke atas depan, tangan menolak
badan melayang dan membusur, kepala rapat.
4. Mendarat dengan kaki rapat, dorong panggul ke depan, badan membusur dengan keras
ke atas.
1. Sikap permulaan berbaring menelantang atau duduk telumpar.
2. Mengguling ke belakang, tungkai keras, kaki dekat kepala, lengan bengkok, tangan
menumpu di samping kepala, ibu jari dekat dengan telinga.
3. Mengguling ke depan disertai dengan lecutan tungkai ke atas depan, tangan menolak
badan melayang dan membusur, kepala rapat.
4. Mendarat dengan kaki rapat, dorong panggul ke depan, badan membusur dengan keras
ke atas.
b. Lenting kepala/dahi
Cara melakukannya sebagai berikut:
1. Membungkuk bertumpu pada dahi dan membentuk segi tiga sama sisi, punggung tegak
lurus, tungkai rapat dan lurus, jari-jari kaki bertumpu di lantai.
2. Mengguling ke belakang disertai lecutan tungkai serentak tangan menolak sekuat-kuat
kepala pasif, badan melaayang dan membusur.
3. Mendarat dengan kaki rapat, badan membusur lengan ke atas.
Cara melakukannya sebagai berikut:
1. Membungkuk bertumpu pada dahi dan membentuk segi tiga sama sisi, punggung tegak
lurus, tungkai rapat dan lurus, jari-jari kaki bertumpu di lantai.
2. Mengguling ke belakang disertai lecutan tungkai serentak tangan menolak sekuat-kuat
kepala pasif, badan melaayang dan membusur.
3. Mendarat dengan kaki rapat, badan membusur lengan ke atas.
5. BERGULING KE DEPAN DILANJUTKAN LENTING
TENGKUK/KEPALA
Sebelum latihan rangkain gerakan berguling ke depan lenting tengkuk/kepala, akan di bahas
dulu bagaimana melakukan guling depan yang betul.
Cara melakukan gerakan guling depan sebagai berimut:
a. Sikap permulaan jongkok tangan menumpu pada matras selebar bahu.
b. Luruskan kedua kaki, siku tangan di tekuk, kepala dilipat sampai dagu dengan menyentuh
dada.
c. Mengguling ke depan dengan mendaratkan kuduk terlebih dahulu dan kedua kaki dilipat
rapat pada dada.
d. Kedua tangan melepaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan berusaha bangun.
e. Kembali berusaha jongkok.
Sebelum latihan rangkain gerakan berguling ke depan lenting tengkuk/kepala, akan di bahas
dulu bagaimana melakukan guling depan yang betul.
Cara melakukan gerakan guling depan sebagai berimut:
a. Sikap permulaan jongkok tangan menumpu pada matras selebar bahu.
b. Luruskan kedua kaki, siku tangan di tekuk, kepala dilipat sampai dagu dengan menyentuh
dada.
c. Mengguling ke depan dengan mendaratkan kuduk terlebih dahulu dan kedua kaki dilipat
rapat pada dada.
d. Kedua tangan melepaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan berusaha bangun.
e. Kembali berusaha jongkok.
6. BERDIRI TANGAN (HANDS STAND).
a. Berdiri Tangan (Hands Stand)
1. Sikap permulaan berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke depan.
2. Bungkukkan badan, tangan menumpu pada matras selebar bahu lengan keras, pandangan
sedikit ke depan, pantat didorong setinggi-tingginya, tungkai depan bengkok sedang
tungkai belakang lurus.
3. Ayunkan tungkai belakang ke atas, kencangkan otot perut.
4. Kedua tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis dengan badan dan lengan, pandangan
diantara tumpuan tangan, badan dijulurkan ke atas.
5. Perhatikan keseimbangan.
1. Sikap permulaan berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke depan.
2. Bungkukkan badan, tangan menumpu pada matras selebar bahu lengan keras, pandangan
sedikit ke depan, pantat didorong setinggi-tingginya, tungkai depan bengkok sedang
tungkai belakang lurus.
3. Ayunkan tungkai belakang ke atas, kencangkan otot perut.
4. Kedua tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis dengan badan dan lengan, pandangan
diantara tumpuan tangan, badan dijulurkan ke atas.
5. Perhatikan keseimbangan.
b. Berdiri Tangan Dengan Sikap Kaki Dibuka
1. Sikap permulaan berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke depan.
2. Bungkukan badan, tangan menumpu pada matras selebar bahu lurus, pandangan sedikit
lurus ke depan, pantat didorong setinggi-tingginya, tungkai ke depan bengkok, sedang
tungkai belakang lurus.
3. Ayunkan tungkai belakang ke atas, diikuti tungkai yang lain.
4. Kedua tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis dengan lengan, setelah itu kaki di buka
ke samping kiri dan kanan, pertahankan sikap ini beberapa saat, selanjutnya kaki dirapat
kembali lalu dibuka ke depan dan ke belakang pandangan diantara tumpuan kedua tangan atau matras.
1. Sikap permulaan berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke depan.
2. Bungkukan badan, tangan menumpu pada matras selebar bahu lurus, pandangan sedikit
lurus ke depan, pantat didorong setinggi-tingginya, tungkai ke depan bengkok, sedang
tungkai belakang lurus.
3. Ayunkan tungkai belakang ke atas, diikuti tungkai yang lain.
4. Kedua tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis dengan lengan, setelah itu kaki di buka
ke samping kiri dan kanan, pertahankan sikap ini beberapa saat, selanjutnya kaki dirapat
kembali lalu dibuka ke depan dan ke belakang pandangan diantara tumpuan kedua tangan atau matras.
waaah jd gtu y sejarah dr senam y mas,,,, lw untuk senam aerobik itu apa hmpir sama sejarahx???
BalasHapusn lw tempat yg ngejual baju senam murah via online itu dmna y mas???
Bagaimana ya gan utk mengurangi tingkat kecederaan/kecelakaan yang akan dialami oleh pesenam saat melakukan gerakan senam? Dan apakah baju senam terbaru utk skrng ini sudah memenuhi standart yang sesuai untuk digunakan seorang pesenam? Terima kasih sekali yah gan ^^
BalasHapusizin copy ya... utk edukasi
BalasHapusTerima kasih.